Siapa Bilang Sandal Jepit Aman untuk Alas Kaki?

Sandal Jepit
Sandal Jepit

Menit.co.id – Warna yang ceria, motif yang menarik, bentuk yang terlihat santai dan kesan modis, seringkali menjadi daya tarik sandal jepit. Tapi hati-hati, ternyata meski terlihat ceria, sandal jepit tidak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan high heels lho.

Pada saat akhir pekan atau upaya menghindari sakit kaki karena menggunakan high heels terlalu lama, sebagian perempuan memilih menggunakan sandal jepit dengan warna-warni yang menarik agar tetap terlihat modis.

Bahkan sebagian orang yang memiliki masalah dengan bagian pergelangan kaki memilih menggunakan sandal jepit dengan harapan dapat meringankan sakit kaki. Tapi, sebenarnya sandal jepit juga bisa menyebabkan tendinitis.

Kenapa Sandal Jepit Berbahaya?
Sandal jepit dapat berbahaya bagi kesehatan kaki karena minim perlindungan terhadap kaki. Bentuk alas kaki jenis sandal jepit cenderung rata dan tidak memiliki bantalan pada tumit, membuat kaki harus berusaha membuat gerakan mencengkeram agar sandal tetap pada tempatnya.

Selain itu, saat menggunakan sandal jepit, bagian tumit akan terangkat bebas dan ibu jari kaki bekerja keras untuk memegang sandal agar tidak terlepas. Gerakan ini sebenarnya membuat plantar fascia (jaringan ikat yang melapisi telapak kaki) meregang, begitu juga dengan otot telapak kaki.

Bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kaki lelah dan nyeri kaki, termasuk pada bagian tumit. Hal ini dapat mengubah gaya berjalan dan menyebabkan gangguan pergelangan kaki yang serius.

Selain itu, pemakaian sandal jepit yang tidak menunjang bentuk dan gerakan telapak kaki dapat membuat seluruh kaki mengalami benturan berulang kali saat berjalan.

Akhirnya hal ini akan merobek lapisan pelindung tulang tumit dan terbentuklah tonjolan kalsium atau yang disebut heel spurs, yang dapat ditandai dengan nyeri tumit.

Gerakan kaki yang mencengkeram saat menggunakan sandal jepit juga bisa mengakibatkan timbulnya cedera kaki atau tendinitis (tendonitis). Kondisi ini merupakan iritasi atau peradangan pada tendon (jaringan lentur penghubung otot ke tulang).

Gejalanya adalah rasa perih atau panas di bagian tendon (umumnya sering mengenai tendon bagian belakang pergelangan kaki), rasa kaku, serta nyeri.

Selain gangguan tersebut, penggunaan sandal jepit yang minim lengkungan juga dapat menyebabkan masalah punggung, lutut, dan diduga menimbulkan peradangan telapak kaki yang sangat nyeri disebut plantar fasciitis.

Kurangnya dukungan bagi telapak kaki saat berjalan, akan membuat jaringan ikat di telapak kaki terus menerus meregang. Akhirnya jaringan ikat ini melemah, membengkak, dan meradang.

Alas Kaki Apa yang Ideal?
Untuk menghindari beragam masalah tersebut, sebaiknya Anda lebih hati-hati dalam memilih alas kaki. Jangan hanya karena warnanya yang menarik, tapi juga perhatikan beberapa hal di bawah ini:

-Memiliki tali pada bagian belakang.
-Terdapat bantalan sol dan sol sepatu yang tebal.
-Dapat meringankan benturan.
-Sol tumit yang cukup dalam.
-Hindari alas kaki yang sangat mudah menekuk ke belakang.
-Perhatikan bahan alas kaki agar terhindar dari iritasi. Sandal jepit dengan bahan kulit yang lembut bisa jadi pilihan Anda.
-Mengganti sandal jepit setiap 3 atau 4 bulan sekali, terutama jika sudah muncul retakan pada bagian telapak.

Sandal jepit memang menarik dengan warna-warninya yang ceria dan bisa menjadi pilihan di saat santai. Tapi, penggunaan yang terlalu lama dan terlalu sering dapat menimbulkan beragam masalah. Jika timbul gangguan atau rasa sakit setelah penggunaan sandal jepit, disarankan berkonsultasi ke dokter.

(Alodokter)