BPBD Riau Catat 680 Hektare Lahan Terbakar Sejak Januari 2018

Polisi padamkan kebakaran hutan di Riau. ©2016 Merdeka.com

Menit.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat, sejak pertengahan Januari hingga kini seluas 680 hektare lahan terbakar. Kawasan itu berada di sejumlah kabupaten di Riau, dan rata-rata jenis tanah merupakan gambut.

Meski api sudah dipadamkan petugas gabungan, namun asap masih menjulang karena kedalaman gambut di sebagian wilayah mencapai 4 meter.

Seperti di Kabupaten Kepulauan Meranti. Petugas membutuhkan waktu berhari-hari untuk memadamkan dan melakukan pendinginan lahan yang terbakar.

“Luas total lahan yang terbakar mencapai 680 hektare, hingga saat ini. Status siaga darurat penanganan kebakaran hutan dan lahan pun sudah ditetapkan beberapa hari lalu karena terjadi di lebih dari 4 kabupaten,” kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, kepada merdeka.com, Sabtu (24/2).

Menurut Edwar, luasan lahan yang terbakar bertambah karena beberapa hari lalu terjadi kebakaran di Jalan Pusara, Kelurahan Selat Panjang Timur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, seluas 0,5 hektare. Lahan itu merupakan jenis gambut.

Di daerah Kepulauan Meranti, juga terdapat lokasi lahan yang menjadi percontohan Badan Restorasi Gambut (BRG), namun juga ikut terbakar.

“Kemudian di Jalan Kubur Baru, Kelurahan Selat Panjang Kota, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, seluas satu hektare dan di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak seluas tiga hektare,” kata Edwar.

Dijelaskan Edwar, untuk wilayah yang paling luas lahan terbakar terjadi di Kepulauan Meranti seluas 213 hektare, Kabupaten Indragiri Hulu seluas 121,5 hektare dan Kota Dumai seluas 109,25 hektare.

“Di Kabupaten Bengkalis lahan terbakar seluas 95 hektare, Kota Pekanbaru dan Pelalawan masing-masing 31 hektare, Rokan Hilir 26 hektare, Indragiri Hilir 24 hektare, Kampar 15,25 hektare, Siak 13,5 hektare dan Rokan Hulu 1 hektare,” ucap Edwar.

Namun, semua api sudah berhasil dipadamkan baik melalui darat maupun water bombing dengan helikopter.

“Tim Satgas Karhutla masih melakukan upaya pemadaman dan pendinginan di sejumlah lokasi yang terbakar tersebut dengan menggunakan bantuan 3 heli dari perusahaan dan satu heli milik TNI AU,” imbuhnya.

(mdk/mdk)