Microsoft Ambil Peran Penting Pengembangan AI di Asia dan Indonesia

Microsoft Indonesia

Menit.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah mengalami percepatan dari yang sebelumnya hanya sekedar topik khayalan dan fiksi ilmiah hingga mendominasi topik pembicaraan hampir semua pelaku industri. Microsoft sendiri telah berbicara dengan pelanggan, mitra, dan pemimpin-pemimpin industri di seluruh Asia, termasuk Indonesia untuk mengembangkan terobosan dalam algoritme perangkat lunak dan pembelajaran mesin demi menciptakan skenario baru yang menarik dalam kemungkinan penggunaan AI.

Di Indonesia sendiri, AI telah dimanfaatkan secara signifikan untuk memajukan sistem pemerintahan. Sebagai contoh, AI memungkinkan pemerintah Jakarta untuk memprediksi berapa banyak bus Transjakarta yang perlu dikerahkan selama jam sibuk untuk memastikan tidak ada penumpukan penumpang di halte bus. Atau bagaimana AI telah membantu pemerintah memperkirakan data aliran air untuk mengantisipasi banjir.

Seiring dengan berbagai terobosan dalam algoritme perangkat lunak dan pembelajaran mesin, perjalanan panjang pengembangan AI oleh Microsoft dalam tujuh dekade pada akhirnya menemukan pertemuan antara big data, ubiquitous, dan komputasi awan yang kuat. Hari ini, AI berada pada pusat transformasi digital pada berbagai organisasi dan bahkan bangsa-bangsa. Pada tahun 2019, IDC memprediksi bahwa 40% inisiasi transformasi digital akan disokong oleh AI dan kemampuan kognitif yang akan menyediakan wawasan kritis dan tepat waktu bagi proses pergerakandan perputaran uang yang baru di regional ini.

Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia menjelaskan, “Dengan imajinasi dan data dalam jumlah besar, AI dapat mendatangkan manfaat dalam skala yang besar. Saya sangat yakin ini akan menjadi abad untuk Asia. Dan AI menawarkan kepada wilayah ini sebuah peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk pertumbuhan, produktivitas, dan inovasi serta potensi untuk menjawab tantangan-tantangan sosial yang sangat penting di wilayah ini.

Di Jepang, Microsoft bekerja sama dengan agen perjalanan JTB Corp dan perusahaan navigasi NAVITIME Co telah membantu para wisatawan di Jepang untuk menemukan jalan dengan mudahnya. Terhitung sebanyak 28 juta pengunjung Jepang setiap tahunnya dan, dengan diselenggarakannya Olimpiade Tokyo tahun 2020 mendatang, angka tersebut diprediksi meningkat. Seperti yang diketahui umumnya, berkeliling kota di Jepang bisa jadi cukup menakutkan bagi para turis – di sini AI dapat membantu.

Di Indonesia, Microsoft yang bermitra dengan LINE, mengembangkan sebuah cognitive AI yang dibuat layaknya seorang gadis sekolah bernama Rinna. Hingga hari ini Rinna telah membawa hubungan fungsional dan emosional dengan hampir 1,6 juta orang di Indonesia. Percakapan yang Rinna lakukan dengan penggunanya berkisar dari saran tentang kegiatan apa yang harus dilakukan hari ini hingga bersenang-senang bersama dengan permainan yang menarik. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang canggih termasuk teknologi kognitif, tanggapan Rinna mencerminkan apa yang akan dikatakan seorang gadis remaja dalam membantu temannya – hal ini akan mendorong pengguna untuk menjadi lebih cerdas secara emosional.

Asia akan menjadi kunci pengembangan AI secara global

Wilayah asia secara unik akan memainkan peran penting dalam pengembangan AI dalam skala besar. Terdapat tiga alasan utama untuk menjelaskan hal tersebut :

AI membutuhkan data : AI bergantung pada data untuk bisa berfungsi; Semakin banyak data yang dimasukkan ke dalam sistem AI, semakin baik pula kinerjanya. Di Microsoft, hal ini merupakan keunggulan tersendiri, Microsoft telah mengembangkan banyak informasi dari produk-produk seperti Windows, Office, LinkedIn, Bing, Cortana dan lainnya, yang dapat membantu Microsoft untuk mengembangkan peralatan-peralatan AI untuk bisa mengantisipasi dan merespon kebutuhan orang dengan lebih baik.

AI Membutuhkan bakat : Sambil kita menanti adopsi teknologi AI secara massal tahun ini, jalan panjang masih harus ditempuh untuk mengembangkan program AI yang lebih kuat dan canggih. Sebagai contoh, Microsoft Research Asia adalah bagian dari tim global kami yang baru-baru ini mengembangkan sistem mesin penerjemah pertama yang dapat menerjemahkan artikel-artikel berita dari Bahasa Tionghoa ke Bahasa Inggris dengan kualitas dan akurasi yang sama dengan manusia.

AI membutuhkan adopsi : Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, semakin banyak data yang disediakan ke dalam sistem AI, semakin baik kinerjanya. Salah satu aspek unik Asia adalah populasi generasi muda yang besar, yang terlahir dalam dunia digital. PBB memperkirakan sebanyak 60% populasi generasi muda dunia berada di Asia Pasifik.

“Kami sangat senang saat berbicara tentang masa depan AI di wilayah ini dan tim kami telah memaparkan empat dasar penting untuk memastikan kami mampu untuk memanfaatkan AI secara optimal dengan pelanggan dan mitra kami saat ini dan untuk jangka panjang,” tambah Haris.

Empat dasar penting tersebut adalah:

Mengembangkan kapabilitas AI : Revolusi AI tidak akan terjadi tanpa bakat-bakat STEM kelas dunia yang menjalankan proses R&D, serta penciptaan program dan aplikasinya. Microsoft akan terus mengadakan kerja sama dengan pemerintahan, lembaga dan organisasi industri untuk mengembangkan kapabilitas AI di wilayah ini.

Mengembangkan ekosistem kemitraan : Microsoft berfokus pada transformasi ekosistem mitra IT kami di Asia untuk memungkinkan setiap mitra membawa kapabilitas AI ke pasar, dengan fokus yang lebih besar pada pemerintahan, edukasi, kesehatan, manufaktur, layanan finansial, dan sektor ritel. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami baru-baru ini mengumumkan bahwa kami mempersiapkan sebanyak $500 juta untuk dua tahun ke depan sebagai penawaran kerjasama penjualan dengan perusahaan-perusahaan startup, termasuk akses teknologi kami, dan ruang-ruang komunitas baru yang mempromosikan kerja sama dalam ekosistem lokal dan global.
Menciptakan platform AI : Microsoft akan terus memperkuat platform komputasi awan skala besar kami – Microsoft Azure – dan kemampuannya untuk menghasilkan kapabilitas AI yang kuat dengan cara yang aman di wilayah ini. Saat ini, Azure tersedia bagi pelanggan di 140 negara di seluruh dunia melalui 50 regional Azure di seluruh dunia, lebih banyak daripada penyedia layanan komputasi awan lainnya, termasuk 15 wilayah di Asia. Hal tersebut menyediakan pelanggan dan mitra kami ruang yang diperlukan untuk menghadirkan program AI dengan skala besar secara aman di berbagai belahan dunia.

Melatih kembali tenaga kerja Asia : Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan organisasi pemerintah dan swasta untuk membantu melatih kembali tenaga kerja yang ada untuk berkembang dalam dunia digital baru yang didukung oleh AI.

“Selama 23 tahun terakhir, Microsoft Indonesia telah bermitra dengan pemerintah dan organisasi nirlaba di Indonesia untuk membantu generasi muda mengembangkan keterampilan digital mereka. Hal ini akan terus dilaksanakan untuk memastikan generasi muda Indonesia dapat menciptakan kelompok yang kuat dengan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan teknologi dan lembaga penelitian untuk memajukan kemampuan AI di Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan di Asia secara keseluruhan,” tutup Haris.

(rdk/rls)