Kim Jong-un Sebut Tombol Nuklir di Meja Kerjanya

Pemimpin Korut, Kim Jong-un berbincang dengan para peneliti mengenai program senjata nuklir saat meninjau pembuatan bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua pada 3 September 2017. (AFP Photo/Kcna Via Kns/Str)

Menit.co.id – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa dia memiliki tombol untuk meluncurkan nuklir yang selalu ada di mejanya sehingga AS tidak akan dapat memulai perang.

Dalam pidato tahun baru yang disiarkan televisi, Kim menyatakan bahwa seluruh wilayah AS berada dalam jangkauan senjata nuklir Korut. Dia menegaskan keberadaan tombol nuklir itu kenyataan, bukan ancaman.

Ketika ditanya oleh reporter terkait ancaman Kim, Presiden AS Donald Trump mengatakan,”Kita lihat saja, kita lihat saja”.

Trump menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela perayaan Malam Tahun Baru di resor Mar-a-Lago di Florida.

Korut mendapatkan sejumlah sanksi sepanjang tahun lalu karena program senjata nuklirnya dan berulang kali melakukan uji coba rudal konvensional.

Negara yang terisolasi secara politik itu telah melakukan enam kali uji coba nuklir dan memamerkan peningkatan kekuatan rudal.

Pada November, Korut melakukan uji coba Hwasong-15, yang dapat mencapai ketinggian 4.475 kilometer atau lebih dari 10 kali Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Negara tersebut juga mengklaim telah mengembangkan senjata nuklir secara penuh, meskipun masih ada sikap skeptis di kalangan internasional mengenai kapasitas sebenarnya untuk melakukan serangan.

Dalam pidato di televisi, Kim menekankan kembali fokusnya terhadap program senjata, dengan mengatakan negaranya harus memproduksi secara massal hulu ledak nuklir dan rudal balistik dan meningkatkan pengembangannya.

Namun, dia juga menyebutkan bahwa hubungan antara Korea Utara dan Selatan yang secara teknis masih dalam perang, dapat mereda.

“Tahun 2018 merupakan sebuah tahun yang signifikan baik bagi Utara dan Selatan, dengan Utara memperingati 70 tahun kelahirannya dan Selatan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin,” ujarnya sebagaimana dikutip BBC.com pada Senin (1/1/2018).

Sumber : BBC