Ganti Rugi Listrik Padam PLN Tembus Rp1 Triliun

Plt. Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Menit.co.id – PT PLN (Persero) memperkirakan kemungkinan besar nilai kompensasi yang harus dibayarkan perusahaan setrum tersebut kepada pelanggan akibat gangguan listrik yang melanda sejumlah daerah di Jawa pada Minggu (4/8) dan Senin (5/8) ini akan mencapai Rp1 triliun.

“iya (Segitu Rp1 triliun),” kata Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan singkat, Senin (5/8).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan ganti rugi atau kompensasi tersebut diberikan untuk 21 juta pelanggan. Kompensasi tersebut diberikan pada seluruh pelanggan yang terdampak, tanpa mereka harus menghubungi perseroan.

“(Kompensasi) plus minus Rp1 triliun tapi masih dihitung oleh teman-teman dari PLN,” ujarnya.

Listrik padam di sejumlah wilayah Jakarta dan sebagian Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, pada Minggu (4/8). Bahkan beberapa wilayah masih padam hingga Senin (5/8) pagi.

PLN menjelaskan listrik mati karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.

Akibatnya, seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan (trip). Aliran listrik kemudian padam di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam di wilayah Jabodetabek sendiri terjadi mulai pukul 11.48 WIB.

Selain itu, pemadaman listrik di wilayah lainnya termasuk Jawa Barat disebabkan karena gangguan transmisi Sutet 500 kV. Area yang terdampak listrik padam ini antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.

Pelaksana Tugas Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan gangguan listrik tersebut kemungkinan besar masih akan berlanjut di beberapa daerah sampai dengan Senin (5/8) ini. Presiden Jokowi memerintahkan PLN untuk bergerak cepat dalam mengatasi masalah tersebut.

Menurutnya, masalah tersebut tak hanya merusak reputasi PLN tapi juga merugikan masyarakat.

[CNN Indonesia]