MENIT.CO.ID – Fredy Pratama alias Cassanova merupakan sosok gembong narkoba jaringan internasional yang sedang dalam buruan polisi dan 3 negara.
Gembong narkoba Fredy Pratama alias Cassanova sampai sekarang belum diketahui dimana rimbanya. Sehingga perburuan Fredy Pratama melibatkan polisi dari 3 negara.
Adapun polisi yang terlibat perburuan terhadap gembong narkoba bernama Fredy Pratama alias Cassanova terdiri dari kepolisian Thailand dan Malaysia, Indonesia.
Menurut informasi terkini, Fredy Pratama alias Cassanova ditengarai ia berada di luar negeri. Fredy Pratama disebut mengendalikan jaringan narkoba di Indonesia.
Ia memiliki sejumlah kaki tangan untuk mengedarkan barang haram di Indonesia. Seperti diketahui, Bareskrim Polri menangkap 39 tersangka yang terlibat dalam jaringan Fredy Cassanova Pratama.
Sebanyak 10,2 ton sabu disita dari para tersangka. Ketika di dalami, peredaran narkoba di Indonesia bermuara kepada satu orang, yaitu Fredy Pratama. Dia kini masih bersatus DPO dan berada di Thailand.
“Kemudian ditelusuri bahwa sindikat narkoba yang mengedarkan narkoba di Indonesia ini mengedarkan narkoba dan bermuara pada 1 orang yang sekarang masih DPO berada di Thailand atas nama Fredy Pratama,” kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada.
Operasi bersandikan ‘Escobar’ ini melibatkan drug enforcement administration (DEA) Amerika Serikat hingga kepolisian Malaysia dan Thailand.
Operasi ini sendiri dilakukan sejak Mei 2023. Wilayah operasinya mencakup Sumatera dan wilayah Sulawesi. Berikut fakta terbaru Fredy Pratama alias Cassanova, Kamis (14/9/2023).
1. Memiliki Banyak Nama Samaran
Selama menjalankan bisnis haram di Indonesia, Fredy Pratama memiliki nama samaran untuk mengelabui petugas dan orang-orang yang bakal direkturnya.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, Fredy Pratama memiliki nama samaran cukup banyak. Nama samaran ini cukup sulit dideteksi keberadaanya.
“Namanya Fredy Pratama alias Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag dan Mojopahit,” kata Direektur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.
Mukti menyampaikan bahwa Fredy Pratama merupakan target operasi polisi. Dia menjadi perburuan atas peredaran narkoba sejak 2014. “(DPO sejak) 2014,” ucapnya.
2. Operasi Plastik
Kabar terbaru Fredy Pratama saat ini masih diburu polisi. Diduga dia melakukan operasi plastik. “Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah. Ya mau operasi plastik kita nggak tahu, dia mengubah identitas diri,” katanya.
Fredy Pratama, gembong narkoba jaringan internasional ini merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI). Fredy Pratama berasal dari Kalimantan Selatan.
3. Kendalikan Jaringan dari Thailand
Brigjen Mukti Juharsa mengungkapkan Fredy Pratama mengendalikan narkoba dari Thailand. Wilayah operasinya mencakup Indonesia dan Malaysia.
“Yang bersangkutan mengendalikan jaringan sindikat narkoba dari Thailand dengan daerah operasinya di Malaysia dan Indonesia,” kata Mukti mengutip laporan detikcom.
4. Polisi Sita Aset Fredy Pratama
Gembong narkoba terbesar di Indonesia, Fredy Pratama kini masih belum tertangkap. Namun, sejumlah aset milik Fredy Pratama dan keluarganya telah disita polisi.
Dari foto-foto yang beredar, aset milik Fredy Pratama ini antara lain adalah Armani Hotel yang berada di wilayah Kalimantan Selatan. Hotel tersebut disita dari tersangka Lian Silas.
“Lian Silas ini adalah salah satu kaki tangannya Fredy Pratama, yang dipercaya mengelola aset-aset Fredy Pratama,” kata Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.
Aset lainnya adalah rumah mewah di Bali. Kemudian, ada juga bangunan berupa ruko dan rumah mewah lainnya di wilayah Kalimantan Selatan yang juga disita dari tersangka Lian Silas.
Total nilai aset milik Fredy Pratama yang sudah disita polisi mencapai Rp 273 miliar. Pengusutan aset lainnya masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.