Wanita Bos Rental PS di Jambi Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Wanita Bos Rental PS

MENIT.CO.ID – Sosok wanita bos rental PS di Jambil yang melakukan pelecehaan terhadap 17 anak dibawah umur saat ini sedang jalani pemeriksaan kejiwaan.

Wanita bos rental PS di Jambi bernama Yunita Sari Anggraini sedang viral karena telah melakukan pelecehan terhadap 17 anak di bawah umur dirumahnya sendiri.

Di mana menurut informasi, wanita bos rental PS di Jambi yang sedang viral ini memaksa korbannya untuk membesarkan payudara menggunakan pompa ASI miliknya.

Pihak kepolisian memeriksa kejiwaan YSA (20), setelah dia ditetapkan tersangka karena melakukan pelecehan seksual terhadap 17 anak di bawah umur.

Dia dibawa menggunakan mobil ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi. Saat datang ke RSJ, pelaku menggunakan baju berwarna kuning dan tangan diborgol sembari di kawal pihak kepolisian.

“Pemeriksaan kejiwaan YSA, kita lakukan selama 14 hari. Itu sudah sesuai dengan SOP,” kata Kabid Pelayanan Medis Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Jambi Zakaria.

Ia mengatakan pemeriksaan terhadap kejiwaan pelaku secara komprehensif. Pihaknya akan menerima segala kemungkinan, yakni dibutuhkan psikolog untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Jadi untuk hasilnya kita tunggu observasi terdahulu, kita belum mengetahui untuk berapa dokter akan menangani pasien,” jelasnya.

Sedangkan pasien akan dimasukan dulu ke ruang observasi dan hasilnya akan dikoordinasikan ke dokter yang menangani pasien.

“Ya. Apapun hasilnya nanti, itu berdasarkan keputusan dokter. Kita tidak bisa terlibat dalam otoritas tersebut,” kata Zakaria.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan, pemeriksaan kejiwaan YSA merupakan salah satu bagian proses penyidikan kasus ini untuk melengkapi berkas BAP.

“Betul status (penahanan) ditangguhkan untuk kepentingan pemeriksaan kejiwaan,” katanya. Ia mengatakan tersangka YSA datang ke RSJ Daerah Jambi.

Skandal Wanita Bos Rental PS di Jambi

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan enam dari 17 anak korban pencabulan dari wanita bos rental PS tersebut.

“Kami sudah memeriksa enam korban tambahan. Sebelumnya diantaranya 5 perempuan, 1 laki-laki. Dari keterangan 4 korban perempuan, modusnya, memaksa korban-korban itu melalukan pembesaran payudara menggunakan pompa ASI,” katanya.

Kata Andri, Yunita melakukan itu untuk memenuhi hasratnya. Dari kejadian itu, beberapa korban juga melakukan penolakan. Adapun usia keempat anak itu berusia 13-14 tahun.

“Ada empat anak yang di paksa. Tiga melakukan penolakan, satu anak sudah dilakukan dan saat ini mengalami kesakitan,” tambahnya.

Andri menyebut, pemaksaan terhadap empat anak itu dilakukan saat korban berbelanja di warung milik Yunita yang juga membuka jasa rental Playstation itu.

Korban kemudian diminta masuk ke dalam rumah Ibu satu orang anak itu untuk melakukan hal tersebut.

“Jadi di rumahnya kan buka rental PS dan warung. Nah saat berbelanja itulah empat korban itu dipaksa melakukan pembesaran payudara menggunakan pompa asi,” jelasnya.

Sementara lanjut Andri, untuk dua korban tambahan lainnya, yakni perempuan dan laki-laki diminta untuk mengintip Yunita melakukan hubungan badan di rumahnya.

“Sementara keterangan korban ini kami kumpulkan. Nanti kita tanya lagi ke tersangka yang saat ini belum mengakui perbuatannya,” tutup Andri.