Isyana Sarasvati Didiagnosis Autoimun SLE, Ini Ulasannya

Isyana Sarasvati Autoimun SLE

MENIT.CO.ID – Isyana Sarasvati didiagnosis Autoimun SLE pada akhir tahun lalu. Berikut ini penjelasan Autoimun SLE yang menyerang pelantun lagu Anganku Anganmu.

Isyana Sarasvati menulis dalam akun Instagram, “Mungkin banyak yang bertanya-tanya aku kenapa, kayak bolak balik RS mulu beberapa waktu ke belakang. Intinya akhir tahun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE. Nah sekarang lagi flare.”

Apa Autoimun SLE yang Diidap Isyana Sarasvati?

Autoimun SLE (Systemic Lupus Erythematosus) adalah penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sehat dan menghasilkan antibodi yang menyerang berbagai bagian tubuh seperti kulit, persendian, ginjal, otak, dan organ tubuh lainnya.

Penyebab pasti autoimun SLE tidak diketahui, namun diduga ada beberapa faktor yang dapat memicu perkembangan penyakit ini, seperti faktor genetik, lingkungan, dan hormon.

Beberapa faktor lingkungan yang diduga mempengaruhi perkembangan autoimun SLE antara lain radiasi ultraviolet dari sinar matahari, infeksi virus tertentu, dan obat-obatan tertentu.

Gejala autoimun SLE bervariasi dan dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba. Beberapa gejala yang paling umum termasuk kelelahan, demam, ruam kulit, nyeri sendi, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan nyeri dada.

Gejala ini dapat memburuk atau membaik dari waktu ke waktu, tergantung pada keparahan penyakit dan respons terhadap pengobatan.

Diagnosis autoimun SLE melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah, tes urin, dan tes diagnostik lainnya seperti biopsi kulit atau ginjal.

Ada juga beberapa kriteria diagnostik yang digunakan untuk mendiagnosis autoimun SLE, termasuk gejala klinis, hasil tes laboratorium, dan temuan pada pemeriksaan fisik.

Pengobatan autoimun SLE bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan organ. Pengobatan umum meliputi penggunaan obat antiinflamasi, kortikosteroid, dan imunosupresan.

Pasien dengan autoimun SLE juga disarankan untuk menghindari faktor lingkungan yang memicu gejala, seperti sinar matahari yang berlebihan, dan menjalani gaya hidup sehat.

Meskipun autoimun SLE tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang tepat dan pengelolaan gejala dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah kerusakan organ yang lebih serius.

Penting untuk berdiskusi dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat dan pemantauan teratur untuk memastikan pengobatan efektif dan mengurangi risiko komplikasi.

Dalam kasus orang dewasa seperti SLE automimun Isyana Sarasvati dia mengalami periode flare atau saat gejalanya muncul kembali.

Gejala lain dapat mencakup kepekaan terhadap sinar matahari, sariawan, radang sendi, masalah paru-paru, masalah jantung, masalah ginjal, kejang, psikosis, dan kelainan sel darah dan imunologi.

“Please sayang sayang badan kalian. Kalau emang sudah kecapekan jangan diforsir, istirahat sejenak,” tulis Isyana.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan lupus. Akan tetapi lupus bisa dikelola, tetapi intervensi medis dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikannya. Itulah penjelasan SLE, penyakit autoimun Isyana Sarasvati.