Menit.co.id – Kabar duka datang dari Kota Solo. Pendiri batik Danar Hadi, Santosa Doellah (79) meninggal dunia, Senin (2/8) malam. Sebelum meninggal Santosa sempat mendapatkan perawatan di RS Indriati, Solo Baru, Sukoharjo selama dua pekan akibat terpapar Covid-19.
Kabar duka pendiri Batik Danar Hadi Santosa Doellah wafat tersebut dibenarkan adik ipar Santosa, Achmad Purnomo yang juga mantan Wakil Wali Kota Solo. Purnomo
“Benar, beliau dirawat di Indriati dan meninggal tadi sekitar pukul 18.09 WIB. Saya baru dapat kabar pukul 18.30 WIB,” ujar Purnomo saat dihubungi wartawan.
Menurut Purnomo, kakak iparnya itu pada awalnya masuk rumah sakit bersama istrinya Danarsih, setelah dinyatakan Covid-19. Namun Danarsih sudah dinyatakan sembuh dan negatif corona.
“Kalau Bu Danar sudah negatif. Pak Santosa kan punya komorbid jadi tetap di Rumah Sakit Indriati,” jelasnya.
Santosa yang masih menjabat Presiden Direktur PT Batik Danar Hadi adalah seorang maestro batik yang telah berkontribusi besar dan konsisten menggaungkan kain khas asli Indonesia hingga mendunia.
Santosa adalah anak kelima dari 10 saudara yang lahir dari pasangan Dr Doellah dan Hj Fatimah Wongsodinomo. Santosa Doellah adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Ia meninggalkan seorang istri Danarsih Santosa, 3 orang anak, dan 8 orang cucu.
Sejarah Batik Danar Hadi
Batik Danar Hadi didirikan pada tahun 1967. Seperti kebanyakan perusahaan keluarga lainnya, yang merupakan gabungan antara warisan dan hak penerus, Danar Hadi berawal dari sebuah industri rumahan yang digawangi kerja keras dan perencanaan bisnis yang cerdas.
Kedua pendirinya, Santosa Doellah dan istrinya, Danarsih Hadipriyono, adalah keturunan pengusaha batik. Kakek Santosa Doellah, R. H. Wongsidinomo, adalah pendiri dan pemilik WS Batik di Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
Ayah Santosa Doellah adalah seorang dokter dan ia dibesarkan oleh kakek-neneknya, itu merupakan hal biasa pada jamannya.
Setelah mendapat gelar sarjana ekonomi, di tahun 1967, Santosa Doellah menikahi Danarsih Hadipriyono, anak perempuan dari perajin dan produsen batik yang sukses, H. Hadipriyono.
Keduanya mendirikan sebuah perusahaan yang dinamakan sesuai penggalan dari nama istri Santosa Doellah, Danarsih Hadipriyono.
Dengan menggunakan mori, kain tenun yang digunakan dalam pembuatan batik, yang mereka dapat sebagai hadiah pernikahan, pasangan tersebut mengubah rumahnya menjadi kantor dan sanggar batik, kemudian mereka baru menambahkan toko.
Mereka bekerja dari rumah sambil membesarkan keempat anaknya. Santosa sangat pintar dalam hal mendesain batik, sedangkan Danarsih lebih menguasai desain garmen.
Pada tahun 1975, mereka membuka sebuah toko kecil di Jakarta. Kemudian toko Danar Hadi berkembang hingga ke kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.
Danar Hadi sering berkolaborasi dengan desainer ternama Indonesia untuk menciptakan koleksi yang baru dan segar. Lima dekade kemudian, Danar Hadi telah menjadi raksasa bisnis, salah satu dari tiga besar industri batik di Indonesia.
Danar Hadi memulai perjalanannya sebagai industri rumahan yang didorong oleh rasa cinta pemiliknya yang besar terhadap batik. Banyak penyesuaian yang dilakukan untuk dapat memadukan idealisme dengan manajemen modern.
Langkah rasional dan logis juga diperlukan agar hasrat dan pengambilan keputusan perusahaan dapat berjalan beriringan. Danar Hadi sangat siap untuk menghadapi tantangan masa depan dengan tetap berpegang teguh pada akar tradisionalnya.
Retail
Danar Hadi memiliki sejarah yang panjang dan pengalaman dalam memproduksi batik berkualitas tinggi untuk segala acara. Beberapa merk Danar Hadi yang paling populer antara lain adalah Danar Hadi, Danar by Danar Hadi, dan Danar Hadi for Kids.
Pesanan Khusus
Danar Hadi melayani pemesanan khusus, baik pesanan pribadi dalam jumlah yang kecil maupun besar berupa pesanan perusahaan. Desainer kami yang berpengalaman, pekerja terlatih, dan fasilitas produksi yang mutakhir akan membantu klien kami untuk dapat merealisasikan visi mereka.
Ekspor
Danar Hadi memiliki bisnis ekspor yang bertumbuh pesat. Meski Eropa adalah tujuan utamanya, kami juga melayani Negara-negara lain di Asia dan Amerika Utara sebagai pasar yang marak dan berkembang.
Pariwisata
Danar Hadi mengelola pusat pelestarian budaya batik serta museum yang dibuka untuk umum di kota asal Danar Hadi, Solo, Jawa Tengah.