Pemerintah Indonesia Bantu Bangladesh Tangani Lonjakan Pengungsi Rohingya

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Menit.co.id – Pemerintah Indonesia akan berupaya membantu Bangladesh menanggani lonjakan pengungsi Rohingya yang datang, menyusul krisis kemanusiaan terbaru yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, sejak akhir Agustus lalu.

Krisis tersebut dipicu oleh serangan kelompok bersenjata terhadap sejumlah pos polisi dan pangkalan militer Myanmar hingga menyebabkan sedikitnya 400 orang dan mengakibatkan puluhan ribu lainnya mengungsi ke luar Myanmar.

“Saya sudah berbicara dengan Menlu Bangladesh mengenai bantuan yang dapat Indonesia berikan ke Pemerintah Bangladesh untuk menangani masalah pengungsi. Dan Bangladesh memberikan respon positif, mereka mengapresiasi ini,” ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di kantornya, Minggu (3/9).

Retno mengatakan, krisis kemanusiaan yang kembali terjadi di Rakhine dan menerpa etnis minoritas Muslim, khususnya Rohingya, tidak hanya memengaruhi stabilitas keamanan Myanmar saja.

Bentrokan antara aparat militer dan warga Rohingya ini, lanjutnya, juga memengaruhi kondisi negara di kawasan khususnya Bangladesh sebagai negara yang langsung berbatasan dengan Myanmar.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa hampir 50 ribu warga Rohingya telah mengungsi untuk menghindari kekerasan terbaru ini.

Sementara itu, sekitar 27 ribu pengungsi diperkirakan telah melintasi perbatasan Bangladesh sejak pekan lalu. Sementara, 20 ribu lainnya terjebak di daerah tak bertuan yang memisahkan kedua negara tersebut.

“Krisis kemanusiaan di Rakhine tidak bisa hanya kita lihat dari satu sisi saja, tetapi harus melihat akar dan dampaknya, seperti pengungsi yang berlari ke Bangladesh,” katanta.

“Upaya Indonesia untuk membantu krisis di Rakhine ini mulai dari dorongan politik, kerja sama konkrit dan komprehensif dengan Myanmar, hingga penanganan pengungsi,” imbuh Retno.

Meski begitu, Retno tidak menjelaskan lebih rinci bentuk bantuan seperti apa yang akan diberikan Indonesia untuk Bangladesh tersebut.

Selain berbiara dengan pemerintah Bangladesh, Retno juga berencana menemui Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar di Naypyidaw pada Senin (4/9) untuk mendiskusikan penyelesaian krisis kemanusiaan di negara tersebut.

Selain bertemu Suu Kyi, Retno juga dijadwalkan akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Myanmar U Thaung Tun.

“Sore nanti, saya akan ke Myanmar dan mungkin baru Senin pagi sampai ke Naypyidaw. Ini adalah perjalanan membawa amanah seluruh warga Indonesia yang ingin membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State,” pungkas Retno.

(cnn/cnn)