Bule Bali Viral, Berikut Fakta Lengkapnya

Pohon Kayu Putih Bali

Menit.co.id – Bule Bali Viral menjadi informasi paling menghebohkan belakangan ini bagi pengguna media sosial Instagram. Berikut foto lengkapnya.

Kelakukan tak pantas dari warga asing saat berlibur ke Bali kembali terjadi. Seorang Bule Bali viral karena fotonya yang cukup aduhai di pohon keramat.

Seorang perempuan asing nekat foto aduhai di pohon berusia ratusan tahun di Bali. Perilakunya yang cukup aduhai inilah membuat gaduh netizen.

Perempuan cantik itu kabarnya berasal dari negara Rusia tersebut tampak sedang foto berlatar pohon keramat yang cukup aduhai sekali.

Beredarnya foto Bule Bali Viral, terungkap melalui cuitan netizen dengan akun Twitter bernama @plumpotatosack.

Netizen menunggah foto tangkapan layar dari akun Instagram dan TikTok, Alina Yogi. Cuitan itu mendapatkan 550 Retweets, 321 Quote Tweets.

Dan hampir 3000 like dari para netizen pengguna Twitter tersebut, terdeteksi sang bule nekat foto telanjang di pohon keramat karena mengaku terpanggil suara leluhur.

“Dengar, Anda bisa mendengar itu? Bukan cuma suara dalam diri Anda. Suara leluhur Anda ada di sana. Mereka ada di dalam darah Anda, jiwa, penampakan,” demikian bunyi penggalan pesan dalam bahasa Inggris di akun Instagram Alina, di kutip Rabu, 4 Mei 2022.

“Lagi-lagi salah satu -spiritual healer- bikin ulah di Bali, manjat pohon keramat telanjang buat content pake embel-embel “di panggil suara leluhur”,” bunyi cuitan @plumpotatosack.

Merespons ulah tak terpuji sang bule, berbagai komentar pedas sebagai ekspresi rasa kekesalan, netizen Indonesia langsung murka atas kelakuannya.

Sebelum ngajar-ngajarin warga lokal spiritualitas, ada baiknya para bule namaste belajar cebok pakai air terlebih dahulu,” komentar akun @**eyvito.

“Ini bule kebanyakan nonton netflux series yang temanya spiritual kayaknya,” tambah netizen pemilik akun bernama @Pnd**x23.

“Semoga segera di deportasi terus ketempelan sama leak di sana di hantui mulu sampai enggak tenang ga hidupnya kayak the conjuring,” tulis @***g_sedi.

Niluh Djelantik Komentari Foto Telanjang Bule Bali Viral

Ulah nekat Alina Yogi ini pun sudah sampai ke telinga orang asli Bali, Niluh Djelantik yang juga sekaligus tua UMKM dari Partai NasDem.

Lewat akun Instagram pribadinya, Niluh Djelantik menerangkan bahwa ulah Alina adalah tindakan yang sangat tidak pantas, mengingat pohon berusia 700 tahun tersebut berada di lingkungan Pura Babakan, tepatnya di belakang Pura Babakan.

Berlokasi di lingkungan kawasan suci, terletak di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Tabanan.

“Inner Amazon ndasmu, habis turis nari telenji di Gunung Batur, sekarang ada lagi kayak beginian. Kamu tahu pohon Kayu putih yang telah berusia 700 tahun ini terletak di belakang Pura Babakan? Artinya apa? Pura ini masuk dalam lingkungan tempat suci. Kalau mau meditasi atau selfi silakan, maksudmu apa??? Demi konten ??? Kesucian pura jadi tercemar karena kelakuanmu,” jelas Niluh.

Niluh juga terlihat menyematkan akun resmi Instagram pihak Imigrasi Denpasar, Direktur Jenderal Imigrasi, Polda Bali, Kemenkumham, hingga Polres Tabanan.

Dia mengimbau pihak berwenang untuk memeriksa izin tinggal Alina sebagai warga asing dan juga izin badan usaha yang ia miliki.

“Please cek izin tinggalnya pak. Cek juga izin usahanya. Kalau terbukti melanggar, deportasi aja daripada bikin leteh Bali.

Setelah beberapa jam kemudian, melalui akun Instagram miliknya, Niluh mengabarkan bahwa ia hari ini, Rabu sudah berkomunikasi dengan pihak berwajib untuk menyelidiki keberadaan Alina

“Update. Sejak pagi tadi Mbok Niluh sudah berkomunikasi dengan pihak pimpinan Kemenkumham, pimpinan Imigrasi Bali dan Polda Bali. Keberadaan perempuan ini sedang di telusuri oleh pihak Imigrasi. Terimakasih @kemenkumhamri @imigrasidenpasar @imngurahrai @poldabali.

Niluh menyebutkan, nantinya Alina akan menjalankan sanksi adat dan harus menanggung semua biaya upacara pembersihan yang di gelar masyarakat desa.

“Jika sudah ketemu orangnya mohon sampaikan bahwa sanksi adat juga sudah menunggunya. Dia harus bertanggung jawab atas biaya upacara pembersihan yang harus di laksanakan masyarakat desa,” demikian Niluh Djelantik.