Komjen Ari Dono Calon Kepala BNN, Empat Jenderal Disiapkan Jadi Kabareskrim

Komjen Ari Dono

Menit.co.id – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane merilis nama-nama calon pengganti Budi Waseso sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Nama paling kuat adalah Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono.

“Dari pendataan IPW, yang akan menggantikan Buwas, yakni Kabareskrim Komjen Ari Dono, Irjen M Iriawan dan Irjen Arman Depari. Tapi sepertinya calon kuat adalah Ari Dono,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2).

Arman kini menduduki posisi sebagai Deputi Pemberantasan BNN. Sedangkan Irjen Iriawan mengisi pos Asisten Kapolri Bidang Operasi (As Ops). Dono dan Arman sama-sama jebolan Akpol 1985. Iriawan lebih senior satu tahun.

Dengan pensiunnya Buwas, kata Neta, akan tetap terjadi pergerakan gerbong di tingkat perwira tinggi. Dia menyebut setidaknya ada empat Pati yang dipersiapkan menjadi Kabareskrim.

“Disebut-sebut ada empat nama yang menjadi calon pengganti Ari Dono, yakni Irjen Boy Rafli, Irjen Idham Azis, Irjen Arief Sulistyo dan Irjen Agung Budi,” ungkapnya.

Selain itu, kata Neta, posisi Kadiv Humas Irjen Setyo Wasisto juga berganti. Setyo akan masuk ke kementerian. “Calon penggantinya ada dua, yakni Irjen Gatot Edi dan Brigjen Rikwanto,” tuturnya.

Menurut Neta, mutasi kali ini akan memberi kesempatan yang besar bagi jenderal-jenderal dari angkat muda. Ini memungkinkan karena para senior sekarang ini sudah banyak yang memasuki masa pensiun.

Neta menilai mutasi kali ini belum dalam gelombang yang besar dan baru pemanasan menjelang tahun politik. Sebab mutasi yang cukup besar diperkirakan baru akan terjadi menjelang pilkada serentak.

“IPW berharap dalam melakukan mutasi menjelang tahun politik ini Polri tetap mempertimbangkan kualitas dan kapabilitas sehingga Polri tetap bisa menjaga profesionalisme dan independensinya di tahun politik 2018,” tandasnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan institusinya belum menggodok nama. Menurutnya, Korps Bhayangkara hanya mengusulkan. Keputusan akhir tetap ada di presiden.

“Sejauh ini belum ada nama. Bisa bintang dua, bintang tiga,” katanya kepada merdeka.com.

Menurutnya, di Undang-Undang tentang Narkotika ada ketentuan Pati yang dipilih pernah bertugas baik di satuan maupun direktorat narkoba dalam kurun waktu tertentu. Dan masa jabatan aktifnya masih tersisa dua tahun.

Jika melihat kriteria Arman menjadi calon paling komplet. Pada 2006-2008, Arman menjadi Direktur Narkoba Polda Metro Jaya. Lalu diplot sebagai Direktur IV/ Narkoba Mabes Polri 2009-2014. Sejak 2016 sampai sekarang bertugas di BNN.

“Ya memang, tapi kan tergantung keputusan presiden. Kita hanya mengusulkan,” tandasnya.

(mdk/mdk)