MENIT.CO.ID – Belakangan narasi video viral rentang jatitujung menjadi ramai diperbincangkan para pengguna media sosial. Ini informasi lengkapnya.
Video viral rentang jatitujuh adalah narasi dari rekaman video milik pasangan sejoli kepergok mesum. Kejadian itu langsung viral di media sosial setelah videonya bocor.
Benarkah demikian? Berikut adalah informasi terbaru dari narasi video viral rentang jatitujuh yang belakangan sedang marak di media sosial.
Bendungan Rentang yang berada di utara Majalengka tengah menjadi topik perbincangan warganet selama beberapa hari belakangan ini.
Media sosial terutama Facebok ramai dengan isu tentang penggerebekan sejoli yang disebut-sebut di Bendungan Rentang, Jatitujuh, Majalengka berbuat mesum.
Tak sedikit warganet Majalengka yang klaim mempunyai video dugaan penggerbekan sejoli di Rentang Jatitujuh tersebut melakukan dugaan asusila.
Bahkan sampai hari ini masih ada saja yang membahas tentang hal tersebut di media sosial Facebook dan juga Instagram khususnya oleh pengguna medsos asal Majalengka.
Hasil penelusuran di internet, Dadi, Koordinator Lapangan bendungan rentang menjelaskan jika pihaknya tidak mengetahui adanya dugaan penggerebegan yang ramai diperbincangkan warganet.
Dikatakan Dadi melalui sambungan WhatsApp jika baik dirinya dan petugas jaga (Kemanan) Bendungan Rentang tidak mendapatkan laporan peristiwa itu.
“Kita tahu dari pihak kepolisain yang menanyakan kabar yang tengah viral itu, Namun kami tidak tahu benar atau tidak di Rentang,” ujarnya Dadi. Kamis, 7 September 2023.
Lanjutnya, Beberapa hari kebelakang pihak kami tidak menerima laporan adanya penggerebegan. “Silahakan tanya ke yang Piket, Karena Kita termasuk saya tidak mendapatkan laporan ada peristiwa itu,” tegasnya.
Kendati demikian, Dadi menerangkan memang di grup WhatApp internal mereka ada yang share berita tersebut.
Namun, Kata Dadi, Dari Logat Bahasa di video itu bukan bahasa warga di sekitar rentang. “Kan rentang itu ada di Jatitujuh, Beber, Panongan, Nah logat Bahasanya bukan warga sekitar sini,” Tuturnya.
Jadi Kami tidak tahu, dan tidak bisa memastikan berita itu benar atau tidak terjadi di rentang karena kami merasa tidak mendapatkan laporan apapun. Tukasnya.
Sebelumnya Kuwu Desa Beber, Kecamatan Ligung dimana sebagain wilayah rentang masuk ke desanya menyebut tidak tahu kabar tersebut.
” Duka teu apal,(Tidak Tahu), Duka Tah kejadiannya asli apa hoax, ( Tidak tahu tuh, Kejadiannya asli atau hoax),” katanya kepada wartawan.