PR Prabowo Subianto Agar Mampu Pecundangi Jokowi di Pilpres 2019

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberi keterangan kepada awak media di sela kunjungannya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, 16 Mei 2018. ( Foto: BeritaSatu Photo / Deti Mega P )

Menit.co.id – Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun mengatakan, ada pekerjaan rumah atau PR yang harus dilakukan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, jika ingin menang di Pemilihan Presiden 2019.

Dari hasil survei Median, dijelaskan Rico bahwa Joko Widodo-Ma’ruf Amin hanya unggul tipis. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf baru 47,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 35,5 persen.

Menurut Rico, adapun permasalahan kenapa elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen, karena masalah ekonomi dan kesejahteraan masih mendominasi di benak publik.

“Dari hasil survei kami, sebanyak 48,9 persennya masalah ekonomi dan kesejahteraan mendominasi di pikiran masyarakat. Sebut saja, lapangan pekerjaan, harga sembako, tenaga kerja asing, BBM naik, stabilitas rupiah, subsidi listrik, bantuan tidak tepat sasaran,” kata Rico di Jakarta Pusat, Selasa 27 November 2018.

Menurut Marbun, dengan segala kegelisahan masyarakat itu, tugas Prabowo adalah membangun persepsi atas kompetensinya sebagai figur yang bisa menyelesaikan masalah yang ada pada ekonomi nasional.

“Menurut saya, yang perlu dilakukan Prabowo mampu membangun persepsi atas kompetensinya sebagai figur yang bisa menyelesaikan problem ekonomi, lebih dari petahana,” ucapnya.

Rico melihat, persepsi terhadap kompetensi itu sampai saat ini belum mampu dikomunikasikan dengan baik oleh Prabowo dan timnya kepada publik.

“Sederhananya begitu, publik merasa situasi ekonomi kurang baik, merasa kurang puas dengan petahana, tapi kok sepertinya Prabowo belum menawarkan sesuatu yang lebih baik dari petahana,” katanya.

Survei Median ini dilakukan pada 4 sampai 16 November 2018, dengan metode secara random dengan teknik multistage random sampling. Responden dalam survei ini sebanyak 1.200. Margin of error dalam survei ini sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(viva)

Exit mobile version