Komisi VI DPR RI Setuju Harga Pertamax Naik

Harga Pertamax Per 1 April 2022

Menit.co.id – Harga Pertamax naik dan langsung mendapat dukungan dari Komisi VI DPR RI kepada PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga BBM jenis tersebut.

Keputusan ini melalui kesimpulan rapat dengar pendapat bersama Direksi Pertamina pada Senin (28/3/2022).

Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima mengatakan, langkah penyesuaian harga BBM Pertamax mengikuti harga keekonomian minyak dunia.

Selain itu, untuk menjaga kondisi keuangan Pertamina agar tidak terkontraksi.

“Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalankan penugasan pemerintah,” demikian salah satu poin kesimpulan yang dibacakan Bima dikutip Selasa (29/3/2022).

Sebelum anggota DPR menyepakati adanya penyesuaian atau kenaikan harga BBM RON 92 ini. Dalam RDP tersebut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meminta dukungan kepada Komisi VI DPR RI.

Di mana dia meminta dukungan untuk harga Pertamax naik. Saat ini Pertamax masih di hargai Rp9,000 per liter atau belum mengalami kenaikan.

Nicke menyebut harga Pertamax belum mengikuti harga pasar saat ini. Karena itu, di perlukan dukungan dari pemerintah dan anggota legislatif untuk menaikan harga BBM tersebut.

“Hari ini Pertamax belum mengikuti mekanisme pasar, jadi dukungan (DPR) untuk Pertamax masih perlu,” ungkap Nicke.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM memperkirakan harga Pertamax akan menyentuh Rp 16.000 per liter sejak April 2022 mendatang.

Nicke menilai perlunya kenaikan harga Pertamax lantaran mengikuti kenaikan harga minyak dunia.

Adapun Pertamina telah menaikan harga jenis BBM lainnya di antaranya pertamax turbo, dexlite, dan pertadex yang secara volume hanya 2 persen dari total konsumsi BBM Pertamina.

Nicke juga menilai seyogyanya harga Pertamax sudah harus di sesuaikan. Pasalnya, pangsa pasar jenis BBM ini di peruntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas.

“Even Pertamax di gunakan masyarakat untuk mobil-mobil yang bagus, jadi sudah sewajarnya kemudian di naikkan, karena bukan untuk masyarakat kecil, Pertamax itu. porsinya hanya 20 persen dari total,” katanya.

Exit mobile version