Siapa Mooryati Soedibyo? Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

Mooryati Soedibyo Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

MENIT.CO.ID – Mooryati Soedibyo adalah salah seorang wanita yang tersohor sebagai pebisnis sukses dan pendiri Mustika Ratu telah meninggal dunia.

Mustika Ratu merupakan brand kecantikan asli Indonesia yang berjaya hingga kini. Sekarang sang pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo telah meninggal dunia pada Rabu, 24 April 2024 dalam usia 96 tahun.

“Innalilahi Wainnalillaihi Roji’un. Berita Dukacita. Telah meninggal dunia dalam kedamaian, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo. Pada hari Rabu jam 1.00 WIB dini hari tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 – 24 April 2024),” tulis informasi dalam pesan singkat yang beredar hari ini, Rabu (24/4/2024).

Mari mengenang kembali sosok Mooryati Soedibyo dengan menyimak biografinya yang dikutip dari buku ‘Perempuan Pandai Berbisnis’ oleh Mulyono Atmosiswartoputra.

Mooryati adalah cucu Susuhunan Pakubuwana X. Ia lahir di Surakarta pada 5 Januari 1928. Sejak usia dini, Mooryati telah terpapar oleh kehidupan di Keraton Kasunanan Surakarta, tempat tinggal para bangsawan Jawa yang dipenuhi dengan kekayaan budaya dan tradisi.

Dibesarkan di tengah kemegahan keraton, masa kecil Mooryati penuh dengan pembelajaran yang kaya akan adat istiadat dan nilai-nilai kebangsawanan. Lingkungan yang kental dengan kearifan lokal ini membentuk pola pikir dan tata nilai Mooryati sejak dini.

Selama masa kecilnya, dia diasuh oleh neneknya, Eyang Tranggono, dan mendapat pendidikan yang sangat tradisional, yang menekankan pada pentingnya memahami dan menghormati budaya serta tata krama Jawa.

Pada 1947, Mooryati mengambil keputusan yang berani dengan meninggalkan kehidupan yang nyaman di keraton. Langkah ini tidak hanya menandai akhir dari kehidupan yang terlindungi di istana, tetapi juga awal dari petualangan barunya di dunia luar.

Bergabung dengan Relawan Putri Surakarta dan aktif di Palang Merah Indonesia, Mooryati menemukan panggilan barunya dalam membantu sesama di tengah gejolak pasca-kemerdekaan Indonesia. Di luar tembok keraton, Mooryati terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, menyebarkan kebaikan dan harapan di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Setelah perjalanan cinta yang penuh liku, Mooryati akhirnya menemukan pasangan hidupnya dalam sosok Ir Soedibyo, MSc.

Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, Mooryati melihat banyak sisi positif pada Soedibyo. Kedewasaan, kecerdasan, dan sikap jantan Soedibyo membuatnya menjadi pilihan yang tepat bagi Mooryati.

Keduanya menikah pada 8 April 1956 dan memulai perjalanan hidup baru bersama. Setelah pernikahan, Soedibyo bersama Mooryati pindah ke Bandung dan kemudian ke Medan, di mana ia telah diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.

Sejak menikah dengan Soedibyo, Mooryati lebih dikenal dengan nama Mooryati Soedibyo. Nama inilah yang melekat pada dirinya hingga akhir hayat.

Perjalanan Mooryati Soedibyo Merintis Mustika Ratu

Seiring perjalanan hidupnya di luar keraton, Mooryati mulai tertarik pada dunia pengobatan tradisional dan kecantikan.

Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang jamu dan ramuan tradisional Jawa untuk membantu istri-istri anak buah Soedibyo di Medan.

Mooryati mengajarkan mereka cara membuat jamu, merias pengantin, dan menari tradisional Jawa, dengan harapan dapat menjaga nilai-nilai tradisional dan meningkatkan pendapatan mereka.

Tanpa disadari, keahliannya dalam meracik jamu dan minat masyarakat pada produk-produk kecantikan tradisional membuka jalan baginya untuk memulai bisnisnya sendiri.

Pada 1973, dengan modal yang terbatas dan semangat yang besar, Mooryati nekat memulai usaha pembuatan jamu dengan nama Mustika Ratu.

Meskipun menghadapi berbagai kendala pada awalnya, termasuk kesulitan dalam menemukan bahan baku dan peralatan produksi, Mooryati tidak pernah menyerah.

Dengan ketekunan dan dedikasinya, ia berhasil mengembangkan usahanya dari skala kecil menjadi sebuah perusahaan besar yang dikenal luas dengan produk-produk jamu dan kosmetik tradisionalnya. Mustika Ratu resmi didirikan pada tahun 1975.

Mustika Ratu berkembang pesat seiring dengan ekspansi dan diversifikasi produknya pada awal tahun 1980-an. Melalui upaya pemasaran yang agresif dan efektif, produk-produk kecantikan tradisional Mustika Ratu mulai dikenal luas oleh masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Mooryati Soedibyo, pendiri perusahaan, berhasil membangun pabrik jamu modern yang besar pada 1981 di Ciracas, Jakarta Timur, tanpa menggunakan pinjaman atau bantuan suami. Dengan dukungan dari 150 karyawan, perusahaan ini menjadi yang terbesar dan terlengkap di Indonesia saat itu.

Kemudian, pada 1985, Mustika Ratu mulai memproduksi minuman segar beras kencur dengan menggunakan mesin khusus.

Dengan inovasi dan ekspansi produk yang terus-menerus, serta komitmen Mooryati Soedibyo dalam memberdayakan perempuan dan masyarakat, Mustika Ratu menjadi pemimpin pasar dalam industri kecantikan tradisional di Indonesia dan merambah ke pasar internasional.

Keberhasilan ini didasari oleh sembilan kiat bisnis yang dipegang teguh oleh Mooryati Soedibyo, yaitu tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip ini mencerminkan filosofi Jawa tentang tata kelola dan sikap yang kokoh dalam menjalankan bisnis.

Mooryati Soedibyo juga terlibat dalam dunia politik. Ia sempat menjabat sebagai Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2004-2009.

Itulah tadi informasi tentang Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu yang meninggal dunia hari ini. Semoga informasi ini bermanfaat!