Buntut Kasus Harvey Moeis, Video Youtube dan Instagram Sandra Dewi Hilang

Aset Sandra Dewi Bisa Disita

MENIT.CO.ID – Unggahan video di akun Youtube dan Instagram milik Sandra Dewi mendadak hilang dan menjadi topik perbincangan hangat warganet.

Nama Sandra Dewi masih menjadi topik diskusi warganet buntut kasus korupsi yang menyeret suaminya Harvey Moeis.

Kali ini, seluruh video yang diunggah melalui akun Youtube @sandradewiofficial milik Sandra Dewi mendadak hilang bak ditelan bumi.

Tak hanya itu saja, akun Instagram @sandradewi88 milik Sandra Dewi memiliki 24 juta pengikut, dengan 7.314 postingan juga hilang.

Selain puluhan ribu pelanggannya yang lenyap, hanya nama dan foto akun yang tersisa. Belum diketahui sejak kapan hilangnya konten-konten dalam akun YouTube Sandra Dewi.

Akun Instagram Sandra Dewi sebelumnya juga dilaporkan telah hilang menyusul kehadirannya di Kejaksaan Agung pada 4 April karena kasus hukum suaminya, Harvey Moeis.

Sandra Dewi kala itu datang sebagai saksi dalam kasus korupsi timah yang menjerat Harvey.

Sejak suaminya diketahui terlibat kasus korupsi, Sandra Dewi turut menjadi sasaran kecaman dari berbagai pihak. Salah satu sikap Sandra Dewi yang dihujani hujatan adalah saat dia menjalani pemeriksaan di Kejagung, di mana Sandra Dewi tetap tampil penuh gaya.

Dia juga tersenyum ramah dan melambaikan tangan kepada para wartawan, sehingga semakin memicu kontroversi. Banyak warganet menyebut Sandra Dewi seolah tidak memiliki rasa bersalah dan tidak merasa malu dengan perbuatan suaminya yang sudah melakukan korupsi dan merugikan negara.

Selain itu, selama ini Sandra Dewi dan suaminya terpantau kerap menunjukkan gaya hidup kelas atas. Saat menikah pada 14 November 2016, resepsi pernikahan Sandra Dewi dan Harvey Moeis digelar secara privat dan mewah di Disneyland Tokyo, Jepang.

Harvey telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Dia diduga menjadi perpanjangan tangan dari PT RBT. Harvey tercatat pernah menghubung Direktur Utama PT Timah yakni MRPT pada 2018 dan 2019.

Harvey secara terang-terangan meminta pihak smelter menyisihkan sebagian keuntungannya. Keuntungan itu juga harus diserahkan kepada Harvey dengan dalih pembayaran CSR.

Kerugian negara yang konon disebabkan atas korupsi tersebut menyebabkan kerugian besar untuk negara. Kejagung mencatat, total kerugian mencapai Rp271 triliun. Angka itu merupakan hasil perhitungan ahli lingkungan IPB Bambang Hero Saharjo.